24 Maret 2012

Rencana-Nya

Seorang anak yang terlihat lesu sendirian di kamarnya, ia hanya bisa merenung dan mendongakkan kepalanya ke atas. "Apakah ini rasanya hidupku?" Anak itu terus bergumam. "Kenapa aku dilahirkan seperti ini? Aku tidak berguna sedikit pun. Apa yang bisa kulakukan, aku tak pintar, penakut dan hanya bisa membuat orang lain susah. Apakah Tuhan hanya diam saja, doaku tidak dikabulkan-Nya." Anak itu memukul tangannya sekali - kali ke dinding yang sudah basah terkena tetesan keringatnya. Sudah dua hari ia seperti itu, hal itu dimulai saat anak itu gagal melalui pendidikannya. Hari itu berbeda dari hari lainnya, ia begitu murung saat baru pulang dari sekolahnya. Ibunya menyapanya tapi anak itu hanya menundukkan kepala. Ibu mengajaknya ke ruang makan. "Ibu punya kejutan untukmu, nak!" ibu menmberikan sebuah mentega, telur mentah, dan baking soda. "Cobalah nak! Ini semua untukmu!" "Ibu bergurau, ya! ini kan bahan mentah tentu tidak enak." "Itulah hal yang membuat hidupmu selalu seperti ini nak!" "Dengarkan baik - baik apa yang ibu sampaikan." "Ketiga bahan mentah ini adalah proses awal atau tahap awal dari sebuah kue. Ketiga bahan itu haruslah diolah terlebih dahulu. Melalui berbagai tahapan, dicampur, diaduk, dan pada akhirnya dipanggang dan jadilah sebuah kue yang tidak diragukan lagi rasanya. Itulah hidupmu nak! Jangan pernah menganggap Tuhan tidak ikut campur dalam hidupmu! Tuhan bekerja dengan cara yang sama dalam hidup kita. Berbagai tantangan dan rintangan dalam hidup ini, itu semua yang mengubah kita menjadi lebih baik tergantung bagaimana kita memandang dan menghadapinya. Ingatlah satu hal, Rencana Tuhan selalu indah pada waktunya. Hidupmu sekarang masih dalam prosesnya nak! Tekunlah berdoa dan mendengarkan kehendak Tuhan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar