21 Mei 2012

7 Alasan Orang Membuang Sampah Sembarangan

Danzworld telah melakukan berbagai analisa dan observasi sehingga postingan ini keluar. Sepele mungkin masalahnya tapi perhatikan lah bahwa ini lah yang menyebabkan masih banyak sampah yang berkeliaran alias tidak pada tempatnya. Ok lah kita mulai dari alasan yang pertama: 

Malas
Tanpa disangkal lagi inilah faktor utama. Penyakit paling susah untuk disembuhkan. Untuk berpindah dari tempat kita berdiri ke sebuah tempat sampah sebenarnya tidak begitu jauh tapi apa daya, malas lah yang menghadang kita. Apalagi apabila kita sedang duduk, bermain, mengerjakan tugas.
  
Tempat sampah tidak ada di sembarang tempat 
Kalimat "Dilarang membuang sampah sembarangan!" atau "Jangan membuang sampah sembarangan!" tak memberikan dampak yang positif. Karena tempat sampah tidak ada di sembarang tempat. Bayangkan, saya menaikki angkutan umum dan kira - kira hampir 1 km setengah, saya hanya melihat dua tong sampah (yang biasanya berwarna hijau dan oranye) dan satu bak sampah. Bagaimana mau teratur, toh fasilitasnya belum diperhatikkan. Bayangkan apabila, yang lewat jalan itu adalah seorang pejalan kaki yang baru saja menghabiskan sebuah minuman dan ia harus membuang botolnya. Apalagi si pejalan kaki adalah orang yang menganut alasan pertama, maka "plung!" jatuhlah botol itu di sebuah rumput.

Sampah terlalu kecil
Apa maksudnya? Tahukah anda bungkus permen, bungkus sedotan, kemasan chiki, sedotan, rokok, dll. Itu semua lah yang seringkali membuat resah, bayangkan bungkus permen dan bungkus sedotan mudah terbang. Tidak mungkin anda mengambilnya lagi kan, apalagi anda penganut alasan pertama. Rokok pun begitu, sudah abunya yang dibuang sembarangan dan puntung rokok yang kecil dan sangat ringan sehingga mudah terbang juga. Apakah kita harus membawa asbak? Tidak! Berhentilah merokok! 

Lemparan yang meleset 
Penganut alasan ini adalah orang - orang yang hobi dengan olahraga basket, dan orang yang juga menganut alasan pertama. Jarak tempat sampah mungkin tinggal 10 langkah lagi, tapi tiba - tiba kaki jinjit dan sampah terlempar. Terbang dengan indah tapi sayangnya mendarat di tempat yang salah. Apakah akan diambil lagi sampah itu? Solusi untuk alasan ini adalah belajarlah melempar dengan menggunakan geraka parabola (Fisika), jadi harus menghitung dulu sehingga sampah tepat jatuh di tempat sampah, tidak hanya itu anda pun akan mendapat three point.

Tendangan yang meleset
Penganut alasan ini adalah orang - orang yang hobi dengan olahraga sepak bola atau futsal, dan orang yang juga menganut alasan pertama. Jarak tempat sampah mungkin tinggal 10 langkah lagi, tapi tiba - tiba kaki diayunkan dan sampah terlempar. Melambung dengan indah tapi sayangnya mendarat di tempat yang salah. Apakah akan diambil lagi sampah itu? Solusi untuk alasan ini adalah belajarlah menendang dengan menggunakan gerak parabola (Fisika), jadi harus menghitung dulu sehingga sampah tepat jatuh di tempat sampah, tidak hanya itu anda mungkin saja menjadi Top Scorer.

Tempat sampah penuh
Volume tempat sampah yang tidak seberapa sehingga saat tempat sampah penuh, ditambah lagi dengan alasan kedua. Orang - orang terus saja menaruh diatas tumpukan sampah itu, Lucunya mereka menganggapnya sebagai permainan. Apalagi kalau sudah jatuh, akankah mereka menaruhnya kembali. Mungkin mereka harus memasukkan koin terlebih dahulu agar dapat bermain lagi.

"Sampahnya nanti akan dibawa air hujan kok." atau "Sampahnya nanti akan dibawa arus sungai kok." 
Alasan ini sungguh sangat lucu dan juga menyedihkan. Kalau begitu untuk apa pemerintah menyediakan tempat sampah. Kalau begitu untuk apa kita belajar tentang sampah. Kita seharusnya mengganti alasan itu, "Wah hari ini hujan, nanti mampet lagi, banjir deh." kalau sudah begitu kan setidaknya sudah ada kesadaran. Ingat sungai bukan tempat sampah, tidak hanya sungai, begitu pula danau, waduk, got, atau laut sekalipun. Tempat itu adalah sebuah tempat tinggal juga untuk makhluk hidup lain. Maukah anda, rumah anda sendiri, penuh dengan sampah! Tentu tidak masalah apabila anda penganut alasan pertama.

"Jangan tunggu sampai bencana yang mengingatkan kita!"
Danzworlds

Tidak ada komentar:

Posting Komentar